Mengapa Orang Tidak Tertarik Ikut Dalam Aksi Peduli Lingkungan

Kerusakan lingkungan, perubahan iklim, dan bencana sudah di depan mata. Namun tingkat partisipasi masyarakat masih minim dalam penanggulangan kerusakan lingkungan atau mitigasi kebencanaan.

Laporan penelitian yang dilakukan BBC Media Action di tahun 2016 dengan melakukan survei terhadap 33.500 penduduk di tujuh negara, termasuk 4.985 rumah tangga di Indonesia. Mengungkapkan alasan mengapa orang tidak tertarik dalam aksi peduli lingkungan.

  1. Sebanyak 83 persen responden melihat pemerintah kurang memberikan dukungan terhadap penanggulangan kerusakan lingkungan;
  2. Sebanyak 70 persen mengaku tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk respons kerusakan lingkungan dan mitigasi kebencanaan;
  3. Ada 53 persen mengaku prioritas lain lebih penting ketimbang kerusakan lingkungan;
  4. Terdapat 50 persen mengaku tidak mengetahui apa yang harus dilakukan untuk menanggulangi kerusakan lingkungan;
  5. Terakhir 50 persen responden mengaku tidak memiliki informasi yang cukup tentang kerusakan lingkungan dan kiat-kiat penanggulangannya.

Kemudian pada tahun 2020 BBC Media Action kembali melakukan survei dan menemukan hasil yang tidak berbeda jauh tentang hambatan dalam melakukan aksi peduli lingkungan yakni:

  1. Sebanyak 53 responden mengaku tidak memiliki waktu luang;
  2. Ada 49 persen responden mengaku tidak memiliki uang untuk terlibat dalam aksi tersebut;
  3. Terdapat 48 persen responden mengaku tidak memiliki pengetahuan yang memadai tentang penanggulangan lingkungan;
  4. Sebanyak 46 persen mengaku tidak memiliki lingkungan yang mendukung dalam mendorong perilaku peduli lingkungan;
  5. Ada 42 persen yang percaya bahwa aksi peduli lingkungan tidak memberi dampak;
  6. Sebanyak 39 persen percaya aksi tersebut memiliki risiko yang tinggi; dan
  7. Ada 37 persen merasa tidak tertarik dengan isunya.

<Sebelumnya    Selanjutnya>