Mural Bermoral: Bujangan Urban Suarakan Solidaritas untuk Palestina

Jakarta—Di tengah gempuran dan penderitaan yang dialami oleh seluruh penduduk Palestina saat ini, nampaknya semua orang yang ada di seluruh penjuru dunia mesti menaruh perhatian lebih terhadap keadaan yang sedang terjadi di sana.

Tidak sekedar menaruh perhatian lebih saja, namun tindakan dan aksi nyata setidaknya akan memberikan sedikit harapan untuk kondisi Palestina yang lebih baik.

Hal itulah yang dilakukan oleh Dompet Dhuafa pada Kamis (16/11/2023) lewat acara Sound of Humanity di Cibis Park Cilandak, Jakarta Selatan.

Melalui berbagai campaign dan aktivasi seperti pertunjukan seni dari Vikri Rahmat, Pusakata, lalu J-Rock. Kemudian Live painting dan mural yang dilakukan oleh salah satu seniman street visual kawakan Indonesia yakni Bujangan Urban.

Berbagai campaign yang terdapat dalam acara tersebut diharapkan akan semakin meningkatkan kesadaran dan empati masyarakat soal dampak yang terjadi terhadap pendudukan Palestina kali ini, yang tidak hanya infrastruktur yang hancur tetapi kondisi kemanusiaan juga tercoreng akibat pendudukan yang terjadi di sana.

Eka Suwandi selaku Manajer Komunikasi Organisasi Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa mengatakan “Semua serba terbatas di Palestina saat ini, bahkan UNICEF mengatakan jika kondisi Gaza seperti kuburan bagi anak-anak.”

Keterangan Foto: Pemaparan Eka Suwandi selaku Manajer Komunikasi Organisasi DMC mengenai peristiwa yang sedang terjadi di Palestina saat ini pada acara Sound of Humanity (16/11/2023).

Jadi ini waktunya bagi kita untuk meningkatkan empati dan membantu kesulitan yang dihadapi oleh warga Palestina di tengah pendudukan yang sedang terjadi.

Yang menarik perhatian dari gelaran Sound of Humanity kemarin adalah penampilan live painting dari Bujangan Urban.

Barangkali di antara kalian ada yang pernah melihat karya grafiti di sudut-sudut jalan Jakarta dengan ikon ‘capital flower’.

Sebuah gambar ikonik yang selalu hadir sebagai karakter dari seorang seniman grafiti Indonesia yang lebih sering dikenal lewat nickname-nya Bujangan Urban.

Buat kamu pecinta street art hingga street visual nama Bujangan Urban tentu sudah tidak asing lagi mendengarnya, seorang seniman grafiti yang malang melintang sejak era 2000-an.

Kolaborasi antara DMC dengan Bujangan Urban kali ini mencoba untuk menyoroti kondisi yang terjadi di Palestina belakangan dan bagaimana semestinya sikap kita. 

Tujuannya adalah untuk menyuarakan perjuangan rakyat palestina agar terlepas dari penderitaan yang mereka alami.

Bukan sekedar kolaborasi biasa, kali ini Bujangan Urban menyajikan dua live mural dengan tema yang senada yakni seruan We Stand for Palestine dan Ikon semangka yang jadi simbol perjuangan Palestina saat ini.

Bukan pertama ini saja Bujangan Urban terlibat dalam pembuatan karya yang berisi dukungan terhadap pendudukan yang terjadi di Palestina.

Sebelumnya ia juga pernah membuat sebuah karya visual yang ia publikasi di akun media sosialnya.

Keterangan Foto: We Stand for Palestine oleh Bujangan Urban

“Kemarin saya juga buat gambar semangka sebagai ikon perjuangan Palestina sekarang. Dan saya gak nyangka kalau gambar itu di-share di banyak akun media sosial luar negeri juga,” tutur Bujangan Urban.

Aksi live painting dari Bujangan Urban pada kamis malam menunjukkan kepada kita dukungan kepada saudara kita yang ada di Palestina bisa dilakukan dalam bentuk apapun termasuk lewat kesenian. Kawan Baik, mari rapatkan barisan dan haturkan doa untuk kemerdekaan dan keselamatan saudara-saudara di Palestina. Satukan Solidaritas untuk Palestina. (FZN/DMC Dompet Dhuafa)