Penguatan Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja Bagi Insan Dompet Dhuafa

JAKARTA―PT. Mumtaz Kharisma Utama gandeng Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa dalam rangka penguatan Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Kegiatan diadakan 2 hari, mulai Kamis (24/11/22) hingga Jumat (25/11/22) di Philanthropy Building Jl. Warung Jati Barat No.14 Jakarta Selatan.

Pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) sangat penting mengingat kebanyakan kecelakaan terjadi pada pekerja yang belum terbiasa bekerja secara aman. Penyebabnya adalah ketidaktahuan tentang bahaya atau cara mencegahnya meskipun mereka mengetahui tentang adanya suatu risiko.

“Alhamdulillah kegiatan ini bisa berjalan lancar. Semoga dengan kegiatan ini bisa memberikan penguatan dalam hal manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (K3) bagi insan Dompet Dhuafa yg ada di Gedung Philanthropy ini dan melatih respons seluruh insan Dompet Dhuafa dalam keadaan darurat yang bisa terjadi kapan saja. Belum sempurna memang apa yang kita lakukan hari ini, tapi ini menjadi semangat kita untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan kita dalam menghadapi keadaan darurat di gedung ini,” terang Prima Hadi Putra selaku Direktur BOS Dompet Dhuafa.

Dikutip dari Pelatihan Ahli K3 Umum, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan mencatat, pada tahun 2017 angka kecelakaan kerja yang dilaporkan mencapai 123.041 kasus, sementara sepanjang 2018 mencapai 173.105 kasus dengan klaim Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) sebesar Rp 1,2 triliun. Untuk tahun 2019 menjadi 114.000 kasus, dan mengalami kenaikan kasus sebanyak 55.2% menjadi 177.000 kasus di tahun 2020. Kemudian, sepanjang Januari hingga September 2021, terdapat 82.000 kasus kecelakaan kerja dan 179 kasus penyakit akibat kerja yang 65 persennya disebabkan karena Covid-19.

Sedangkan menurut data yang dirilis oleh Kementerian Ketenagakerjaan Indonesia pada tahun 2020, 57,5% dari total 126,51 juta penduduk yang bekerja di Indonesia, memiliki tingkat pendidikan yang rendah. Kondisi ini mempengaruhi rendahnya kesadaran pekerja akan pentingnya budaya K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja). Pada saat yang sama, pemberi kerja juga berisiko harus menanggung biaya yang besar apabila kecelakaan kerja di tempat kerja terjadi.

Sementara bila berdasarkan wilayahnya, klaim jaminan kecelakaan kerja terbesar berasal dari daerah Jawa Barat yakni sebanyak 13.394 kasus atau sebanyak 18,26 persen dari total JKK nasional yang mencapai 73.366 kasus. Kemudian disusul oleh Jawa Timur dengan klaim JKK sebanyak 12.994 kasus atau sebesar 17,71 persen total klaim nasional. Serta di posisi ketiga yakni dari wilayah Sumbar Riau dengan jumlah klaim JKK sebanyak 10.283 kasus atau sebesar 14,02 persen dari klaim JKK nasional. 

Haryo Mojopahit selaku Chief Executive DMC Dompet Dhuafa menerangkan tujuan pelatihan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) sangatlah penting dan wajib diikuti oleh insan Dompet Dhuafa.

“Situasi darurat bisa terjadi kapan saja, baik dari bahaya bencana alam seperti gempa maupun bahaya kebakaran di gedung bertingkat, maka penting untuk melakukan simulasi evakuasi dan penanganan kedaruratan secara berkala agar setiap gugus tugas dan seluruh insan Dompet Dhuafa yang ada di Philanthropy Building ini dapat mengetahui dan mereduksi faktor risiko,” jelas Haryo 

Maka dari itu, mencegah kecelakaan akibat kerja harus menjadi prioritas utama bagi semua individu di tempat kerja, khususnya bagi insan Dompet Dhuafa. Semoga pelatihan Kesiapsiagaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dapat berkelanjutan menjadi hal wajib yang harus dilaksanakan untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman.