Sebelum Ilmu Pengetahuan Berkembang, Berikut Penjelasan Tentang Gempa Bumi

Gempa bumi adalah berguncangnya bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi , patahan aktif aktivitas gunungapi atau runtuhan batuan. Berikut merupakan penjelasan terkini yang di mana ilmu pengetahuan sudah berkembang pesat. Namun apa jadinya apabila ilmu pengetahuan belum berkembang pesat seperti sekarang ini? Berikut penjelasan gempa bumi berdasarkan kepercayaan rakyat di dunia.

Indonesia

Terdapat mitos di Sulawesi yang mengatakan bumi berdiri di punggung babirusa raksasa. Gempa bumi akan terjadi jika si babirusa menggosok-gosokan tubuhnya yang terasa gatal di pohon palem.

Sedangkan masyarakat lokal Bali percaya makhluk mitologi bernama Anantabhoga menyebabkan gempa bumi. Anantabhoga merupakan salah satu naga bersama Basuki yang mengikat Bedawangnala. Saat Bedawangnala bergerak, akan memicu erupsi gunung berapi. Kemudian Anantabhoga ikut bergerak dan mengakibatkan gempa bumi. Lalu Basuki juga ikut bergerak dan mengakibatkan tsunami.

Sumber lain mengatakan dalam Serat Pararaton, sebuah kitab naskah Sastra Jawa Pertengahan yang digubah dalam bahasa Jawa Kawi, menyebutkan gempa bumi sebagai tanda akan lahirnya calon raja besar pembawa perubahan di bumi.

Jepang

Seekor lele besar, atau Namazu, berbaring meringkuk di bawah laut, dengan pulau-pulau Jepang bersandar di punggungnya. Seorang dewa, atau daimyojin bernama Kashima Daimyojin, memegang batu yang berat di atas kepala Namazu agar dia tidak bisa bergerak. Namun, sesekali daimyojin terganggu, Namazu bergerak, dan bumi bergetar.

India

Masyarakat India percaya bahwa Bumi ditopang empat gajah yang berdiri di punggung seekor penyu. Penyu ini berbaring di atas seekor kobra. Ketika salah satu hewan tersebut bergerak, hasilnya akan membuat bumi bergetar dan terjadilah gempa bumi. Sumber lain mengatakan tujuh ular secara bergiliran bertugas memegang bumi. Ketika perpindahan tugas memegang bumi terjadi maka bumi akan merasakan guncangan yang disebut gempa bumi.

Afrika Barat

Menurut kepercayaan Afrika Barat, bumi berbentuk piringan datar yang dipegang oleh gunung yang sangat besar dan raksasa. Sedangkan istri sang raksasa berperan memegang langit. Ketika sang raksasa berhenti memeluk sang istri, bumi akan bergetar dan menyebabkan gempa bumi.

Sumber lain mengatakan bahwa bumi terletak di kepala seorang raksasa. Semua pepohonan yang berada di bumi merupakan rambut sang raksasa, manusia dan hewan merupakan serangka yang bersemayam di rambut sang raksasa. Sang raksasa duduk dan menghadap ke arah timur, namun sesekali dia menghadap wilayah barat, maka guncangan perpindahan pandangan sang raksasa tersebut menyebabkan gempa bumi.

Afrika Timur

Bumi berada di tanduk seekor sapi yang berdiri di batu. Batu tersebut terletak di punggung ikan. Ketika leher sapi tersebut sakit, maka dia akan melemparkan bola bumi ke tanduk sisi lainnya.

Amerika Tengah

Bumi ditopang oleh empat dewa, Vashakmen di masing-masing sudutnya. Saat bumi kelebihan penduduk, mereka akan mengguncang bumi untuk menyingkirkan orang-orang yang kelebihan tersebut.

Assam

Ada ras orang yang hidup di dalam bumi. Dari waktu ke waktu mereka mengguncang tanah untuk mencari tahu siapa saja yang masih hidup di permukaan. Saat anak-anak merasakan gempa, mereka berteriak, “Hidup, hidup!” sehingga orang-orang di dalam bumi akan tahu bahwa mereka ada di sana dan menghentikan guncangannya.

Mesir

Masyarakat kuno Mesir memiliki dewa bumi bernama Geb yang memiliki paras pria berjenggot dengan kepala angsa. Gempa bumi terjadi sebagai hasil dari tawa yang menggelegar dari Dewa Geb.

Selandia Baru

Menurut legenda Suku Maori, bumi adalah seorang ibu yang tengah mengandung dewa bernama Ru. Saat Ru mulai aktif dengan menendang-nendang perut ibunya, bumi akan terguncang hebat sehingga menyebabkan gempa bumi.

Mozambik

Bumi menurut kepercayaan lokal Mozambik merupakan makhluk hidup. Saat bumi merasakan sakit seperti gemetaran menggigil atau terlalu bersemangat dan riang, ia akan mengguncang tubuhnya hingga membuat bumi terjadi gempa bumi.

Siberia

Menurut salah satu legenda di Siberia, bumi bertumpu pada kereta luncur yang dikemudikan oleh dewa bernama Tuli. Anjing yang menarik kereta luncur ini memiliki kutu. Saat mereka berhenti untuk menggaruk tubuhnya membuat kereta luncurnya berguncang dan menyebabkan bumi ikut terguncang menghasilkan gempa bumi.

Rumania

Berdasarkan salah satu sumber legenda bangsa Rumania, mempercayai bumi bertopang di atas pilar yang terdiri dari harapan, kerpecayaan dan amal kebaikan. Saat ketiga amalan tersebut berkurang, makan juga pilar turut melemah. Jika salah satu pilar retak maka saat itulah terjadi gempa bumi.

Yunani

Menurut salah satu sumber mengatakan Entitas Primordial angin kencang terjebak dan tertahan di gua-gua bawah tanah. Demi bisa keluar dari ruang bawah tersebut mereka berjuang keras hingga menimbulkan guncangan di bumi yang disebut gempa bumi. Sumber lain menyebutkan dewa laut Poseidon merupakan penyebab gempa bumi akibat hantaman trisula miliknya.

Skandinavia

Saat Dewa Loki dihukum atas pembunuhan saudaranya, Baldur. Dia diikat ke batu di gua bawah tanah. Di atas wajahnya ada ular yang meneteskan racun, yang ditangkap oleh saudara perempuan Loki di dalam mangkuk. Dari waktu ke waktu, dia harus pergi untuk mengosongkan mangkuk. Kemudian racun itu jatuh ke wajah Loki. Saat Loki berputar dan bergoyang untuk menghindarinya, menyebabkan tanah berguncang menghasilkan gempa bumi.

Berikut penjelasan tentang gempa bumi menurut beberapa kepercayaan lokal. Cukup menarik bukan? Jika saja ilmu pengetahuan belum berkembang pesat, mungkin film atau produk kebudayaan popular akan marak dengan kisah-kisah penjelasan gempa bumi di atas. Meski begitu, kepercayaan lokal juga memiliki nila-nilai edukasi yang penting: mewariskan bahaya tentang bencana alam. Melalui cerita kepercayaan lokal di atas, masyarakat modern diharapkan mampu membuat langkah antisipasi agar tidak menjadi korban bencana alam. Sejalan dengan itu, DMC Dompet Dhuafa mengajak masyarakat untuk meningkatkan literasi tentang penanggulangan bencana. Saatnya Indonesia Berdaya Hadapi Bencana.