Turki Guncang Kembali: Relawan Dompet Dhuafa Tetap Bertahan Beri Bantuan

Reyhanli, Turki—Gempa kembali terasa di Turki bagian Tenggara, kali ini di Defne, Provinsi Hatay dengan kekuatan 6,4 Magnitudo. Gempa bumi juga dapat dirasakan sampai wilayah Antakya dan Adana, sekitar 200 kilometer (300 mil) ke utara pada Senin malam waktu Turki (20/02/2023).

Relawan Dompet Dhuafa yang terdiri dari unit Disaster Management Center (DMC) dan Respons Darurat Kesehatan (RDK) Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) melaporkan kondisi terkini pasca-guncangan gempa yang terjadi.

“Goncangan sangat besar, terasa kencang sekali dalam gedung. Gempa diawali dengan mati lampu. Setelah mati lampu, kemudian datang goncangan gempa bumi,” terang Narwan selaku Manager Response-Recovery DMC Dompet Dhuafa melalui pesan singkat.

Masyarakat sempat dibuat panik oleh gempa tersebut. Selain itu, getaran gempa tersebut juga menimbulkan awan debu dari puing-puing kota yang hancur membumbung ke langit.

“Alhamdulillah kami relawan yang ditugaskan selamat semua walau ada satu orang yang cedera akibat loncat dari jendela setinggi 3 meter,” ujar Fadlil Dedi selaku Jurnalis Dompet Dhuafa melapor dari lapangan.

Tembok bangunan yang tadinya rusak parah, kini runtuh akibat gempa tersebut. Kemudian, beberapa orang, yang tampaknya terluka, juga meminta bantuan.

Berdasarkan pantauan visual pada waktu 13:00 waktu Indonesia, wilayah Reyhanli, lokasi tim relawan Dompet Dhuafa berpijak, belum melihat kerusakan yang terjadi akibat gempa bumi tersebut. Terlihat pengungsi mulai kembali memasuki rumahnya untuk mengambil peralatan kebutuhan darurat dan bergegas menuju tempat pengungsian.

“Pengungsi mengungsi di lapangan terbuka. Sebagian ada yang kembali ke rumahnya masing-masing untuk mengambil beberapa peralatan kebutuhan. Secara visual belum melihat kerusakan,” lanjut Narwan.

Namun untuk memperjauh pantauan tim Dompet Dhuafa, tim telah dan akan terus melakukan pantauan dengan patrol di sekitar wilayah guncangan gempa untuk melihat kondisi terkini.

“Semalam kita patrol kemudian saat ini kita juga akan patrol melihat kondisi kota Reyhanli. Apabila ada kerusakan atau penanganan kita akan turut bantu,” pungkas Dedi melalui pesan singkat.

Rencana ke depan, tim Dompet Dhuafa akan terus menggiatkan aksi layanan kesehatan yang tergabung dalam Emergency Medical Team (EMT) Indonesia.

Bersama EMT Indonesia, tim Dompet Dhuafa menggelar bantuan layanan medis di RS. Lapangan EMT Indonesia yang berlokasi di Adicli, Distrik Hassa, Provinsi Hatay. Kurang lebih penyintas menderita colic renal, heart attack, tumor basalioma, dyspepsia, dan vertigo.

“Selain itu tim juga melakukan koordinasi dengan warga lokal dan ahli gizi dari EMT Indonesia untuk asupan gizi pasien rawat inap. Tim Dompet Dhuafa bertugas di bagian rawat inap dan ruang resusitasi,” terang dr. Zainab Aqila selaku tim RDK LKC Dompet Dhuafa melapor dari lokasi.

Selain itu juga akan dibuka kembali Dapur Umum dengan target 10.000 porsi. Sebelumnya Dompet Dhuafa telah menggiatkan layanan Dapur Umum, namun berhenti akibat terkendala kesiadaan pasokan bahan pangan.

“Persediaan bahan sulit didapat jadi kita stop dahulu dapur umum. Besok insyallah akan diadakan kembali Dapur Umum dengan target 10.000 porsi,” sambung Narwan.

Dilansir dari Aljazeera, lebih dari 47.000 jiwa meninggal akibat terdampak gempa bumi yang melanda wilayah Turki-Suriah. Di Turki terdapat 41.156 jiwa meninggal dunia, sedangkan Suriah terdapat 6.000 jiwa meninggal dunia. Diperkirakan juga terdapat 385.000 apartemen hancur.

Masyarakat membutuhka bantuan darurat berupa penghangat instan dan selimut demi bertahan hidup melewati cuaca dingin.

Kawan Baik, Dompet Dhuafa penyintas gempa bumi Turki-Suriah masih membutuhkan uluran tangan kebaikan. Mari rapatkan barisan dan perkuat solidaritas dalam membantu saudara-saudara kita di Turki-Suriah. Kawan baik dapat mengirimkan bantuan dan doa melalui laman berikut https://digital.dompetdhuafa.org/donasi/gempaturki . Saatnya dunia Berdaya Hadapi Bencana. (AFP/ DMC Dompet Dhuafa)