Kuatkan Barisan Relawan Kemanusiaan di Hari Kemanusiaan Sedunia

Jakarta—Dalam rangka memperingati Hari Kemanusiaan Sedunia (World Humanitarian Day) 2022, Squad Penanggulangan Bencana Indonesia (PBI) mengadakan Aksi Susur Sungai di sungai Ciliwung (18/08/2022).

Squad PBI merupakan jaringan komunitas yang terdiri dari berbagai relawan dari berbagai Lembaga Swadaya Masyarakat dan Filantropi di Indonesia. “Squad PBI sendiri merupakan wadah berkumpul relawan kebencanaan dan kemanusiaan. Sebuah wadah saling berbagi ilmu. Karena relawan tidak bisa sendiri, dibutuhkan sebuah kolaborasi dan saling melengkapi,”jelas Subur Rojinawi selaku Ketua Squad PBI dalam sambutannya.

Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa sebagai salah satu anggota yang tergabung dalam Squad PBI turut meramaikan Aksi Susur Sungai. Mulai dari tim water rescue hingga Dapur Keliling (Darling) Lembaga Pelayanan Masyarakat (LPM) Dompet Dhuafa turut melengkapi Hari Kemanusiaan Sedunia 2022 Squad PBI.

“Hari untuk Humanitarian (kemanusiaan) yang penuh dengan kekeluargaan,” terang Prasinta Dewi selaku Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

DMC Dompet Dhuafa bersama anggota Squad PBI melakukan susur sungai dengan membersihkan bantaran sekitaran sungai dan penanaman 300 pohon buah-buahan. Setidaknya membutuhkan waktu 3 jam untuk menyusuri sungai Ciliwung dari Dermaga Perahu Sahabat Ciliwung menuju Saung Bambon.

“Acara ini kami dedikasikan untuk relawan kemanusiaan di dunia. Harapannya dengan adanya kegiatan ini, menjadi penyemangat bagi diri kita masing-masing untuk terus menjalankan aksi-aksi kemanusiaan,”ujar Taqi Falsafati selaku Ketua Pelaksana Hari Kemanusiaan Sedunia 2022 Squad PBI.

“Semoga kita dapat istiqamah dalam ibadah panjang ini, dan juga terus bersinergi ke depannya,”lanjut Taqi Falsafati yang juga merupakan Staf Respons DMC Dompet Dhuafa.

Tercatat ada 50 organisasi komunitas atau LSM dan lembaga filantropi yang terdiri dari 175 peserta relawan yang melakukan susur sungai yang bermula dari Dermaga Perahu Sahabat Ciliwung, Kelurahan Kemiri Muka, Kecamatan Beji, Kota Depok menuju Saung Bambon (Komunitas Ciliwung Bambon), Kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan.

“Pengurangan risiko bencana sudah mulai dari Ciliwung ini. Tadi pagi juga ada sosialisasi pelayanan kesehatan kepada masyarakat,”jelas Pangarso Suryotomo selaku Direktur Kesiapsiagaan BNPB.

Acara ini juga turut menghadirkan Wardaya selaku Kepala Seksi Kedaruratan dan Penanganan Pengungsi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Basuki Rakhmat selaku Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Lembaga BPBD DKI Jakarta, Fazzli selaku Kepala Kantor Search and Rescue (SAR) Jakarta dan AKBP Ferry Setiawan selaku Kasi Longmat dan Lanara Subdit Potdirga Ditpoludara .

Sejarah singkat Hari Kemanusiaan Sedunia bermula pada peristiwa di tanggal 19 Agustus 2003, yakni serangan bom di Hotel Canal di Baghdad, Irak, menewaskan 22 pekerja relawan kemanusiaan, termasuk Perwakilan Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Sekjen Irak, Sergio Vieira de Mello. Lima tahun kemudian, Majelis Umum PBB menetapkan 19 Agustus sebagai Hari Kemanusiaan Sedunia.

Dalam laporan Humanitarian Outcomes pada tahun 2021, sebanyak 460 relawan diserang: 140 tewas, 203 terluka dan 117 diculik. Sebanyak 98 persen relawan yang meninggal adalah anggota relawan nasional, 2 persen anggota relawan internasional (orang asing). Data ini juga mengungkapkan lebih dari separuh (53 persen) yang meninggal adalah relawan Lembaga Swada Masyarakat dan Filantropi.

Setiap tahun, Hari Kemanusiaan Sedunia berfokus pada sebuah tema yang menyatukan solidaritas mitra relawan dari seluruh dunia untuk mengadvokasi kelangsungan hidup, kesejahteraan dan martabat orang-orang yang terkena dampak krisis, dan untuk keselamatan dan keamanan relawan.

Tema Hari Kemanusiaan Sedunia 2022 bertajuk “It Takes a Village”. Tema tersebut memiliki metafora upaya kolektif untuk menumbuhkan apresiasi global terhadap relawan kemanusiaan. Seperti sebuah pepatah yang berbunyi: dibutuhkan sebuah desa untuk membesarkan seorang anak. Demikian pula, dibutuhkan sebuah desa untuk mendukung seseorang dalam krisis kemanusiaan.

Kampanye WHD 2022 menyoroti ribuan sukarelawan, profesional, dan orang-orang yang terkena dampak krisis yang memberikan perawatan kesehatan mendesak, tempat tinggal, makanan, perlindungan, air, dan banyak lagi.

“Harapan ke depan, (semoga tetap) terjaga solidaritas dan kekompakan untuk seluruh anggota Squad PBI dan terus tetap semangat serta tetap tangguh,”tutup Pangarso.