Karena Bumi Cuma Satu: Menebang Pohon, Bahaya atau Ada Manfaatnya?

Pohon merupakan salah satu makhluk hidup ciptaan Allah yang memiliki banyak sekali manfaat, khususnya bagi manusia.  Jika tidak ada pepohonan, mungkin bumi ini akan terasa panas, gersang dan gerah. Karena pohon berfungsi untuk mengatur dan menyerap jalannya air melalui tanah. Pohon menghasilkan oksigen yang sangat berguna bagi kelangsungan hidup manusia.  

Pohon juga dapat mencegah banjir dengan menjebak air ketimbang membiarkannya mengalir ke danau dan sungai, dan juga sebagai pelindung bagi komunitas di pesisir dari gelombang badai.

Salah satunya pohon-pohon yang tertanam ataupun sengaja ditanam di pinggir jalan raya tentu juga mempunyai tujuan dan fungsi. Misalnya: agar sepanjang jalan terlihat sejuk, nyaman, tidak gersang dan mengurangi dampak polusi yang dihasilkan dari kendaraan bermotor.

Namun ada juga pohon tua yang kemungkinan berpotensi menimbulkan kekhawatiran dan menganggu kenyamanan bahkan seringkali menyebabkan bencana. Karena tidak adanya perawatan dengan baik sehingga membahayakan lingkungan sekitar seperti kabel instalasi yang putus, rumah tertimpa pohon, dan kecelakaan lalu lintas akibat pohon tumbang.

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta pada bulan Januari 2023 terdapat 8 pohon tumbang, bulan Februari 2023 terdapat 93 pohon tumbang dan di bulan Maret 2023 terdapat 21 pohon tumbang.

Mayoritas pohon tumbang menimpa kabel listrik yang melintang di pinggir jalan dan menimbulkan kemacetan. Selain itu, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) DKI Jakarta memprogramkan penopingan pohon yang sudah tinggi dan menebang pohon tua pada bagian-bagian yang dianggap berbahaya.

Berikut manfaat penebangan pohon secara intensif adalah :

  1. Untuk mencegah bencana alam.
  2. Untuk menghindari dahan patah akibat daun terlalu rimbun.
  3. Untuk mengendalikan pertumbuhan tanaman yang sudah tidak teratur dan mempertahankan bentuk atau dimensi ukuran tanaman.
  4. Untuk menjaga kesehatan tanaman. Apabila ada daun atau ranting yang terkena penyakit, bisa segera dipangkas agar tidak meluas ke bagian tanaman lainnya.
  5. Untuk mengurangi penguapan tanaman pada musim kemarau panjang, sehingga tanaman tidak mati kekeringan.
  6. Sebagai sumber bahan baku. Bagian dari pohon memiliki banyak kegunaan seperti getah yang digunakan untuk menjadi kertas, tusuk gigi, tisu, makanan dan lain-lain.

Selain adanya manfaat penebangan pohon secara intensif, lalu bagaimana bahayanya jika semua pohon ditebang secara liar? Atau bahkan apa yang terjadi jika semua pohon di dunia ini menghilang?

Fungsi pohon adalah untuk menyimpan oksigen dan konservasi tanah hingga regulasi siklus air. Mereka menyokong sistem makanan dan menyediakan rumah bagi spesies yang tak terhitung jumlahnya. Termasuk kita, melalui bahan bangunan.

Namun tanpa disadari kita sering memperlakukan pohon sebagai sesuatu yang dapat dibuang, sebagai sesuatu yang harus dipanen untuk keuntungan ekonomi pribadi atau bisnis yang menimbulkan ketidaknyamanan antar manusia.

Dalam skala global, pohon memerangi pemanasan yang disebabkan oleh perubahan iklim dengan menyimpan karbon di batangnya dan menghilangkan karbon dioksida dari atmosfer.

Semakin banyak pohon yang ditebang, maka sumber oksigen di udara akan semakin sedikit. Proses fotosintesis memungkinkan penyaringan karbon dioksida karena membantu menghilangkan gas ini dari udara. Ketika hal ini terjadi, emisi karbon di udara tidak akan berkurang tetapi malah meningkat.

Di banyak tempat dalam beberapa tahun terakhir, deforestasi semakin cepat. Penebangan dan pembakaran hutan secara liar juga meningkat, terutama di Indonesia dan Madagaskar.

Setiap tahun sebanyak sepertiga wilayah Madagaskar dibakar oleh petani untuk membuka lahan pertanian dan padang rumput. Api sering menyebar ke daerah hutan yang menyebabkan kerusakan ekosistem unik di pulau tersebut.

Salah satu kerugian yang ditimbulkan oleh deforestasi adalah rusaknya habitat alami hewan dan burung yang hidup di hutan. Jika penebangan pohon dilakukan secara terus menerus, hewan liar dan burung yang menggunakan pohon sebagai habitat dapat merasa terancam. Akibatnya, mereka bermigrasi ke tempat lain untuk mencari rumah dan terkadang mereka mati karena predator.

Deforestasi sudah menyumbang 13% dari total emisi karbon global, menurut laporan IPCC yang diterbitkan pada bulan Agustus, sementara perubahan penggunaan lahan secara umum menyumbang 23% dari emisi.

“Jika semua pohon di planet ini musnah, ekosistem yang sebelumnya berhutan hanya akan menjadi sumber emisi karbon dioksida ke atmosfer, daripada tenggelam,” kata Paolo D’Odorico, seorang profesor ilmu lingkungan di University of California, Berkeley.

Tanpa pohon, daerah yang sebelumnya berhutan akan menjadi lebih kering dan lebih rentan terhadap kekeringan ekstrem. Ketika hujan datang, banjir akan menjadi bencana. Erosi besar-besaran akan berdampak pada lautan, membekap terumbu karang dan habitat laut lainnya.

Kawan Baik, kita harus tetap waspada dan terus menjaga lingkungan, sehingga jangan sampai akibat aktivitas manusia yang tidak bertanggungjawab mengakibatkan kerusakan lingkungan yang dahsyat. Mari kita rapatkan barisan dan perkuat kapasitas dalam menghadapi bencana dan menjaga bumi pertiwi. Karena Bumi Cuma Satu. Mari Berdaya Hadapi Bencana. (AMR/ DMC Dompet Dhuafa)