KTTB Pacitan: Peresmian Permabel, Upaya Tanggulangi Abrasi

Pacitan,  Jawa Timur -  Abrasi paling parah terjadi pada tahun 2022 di Pantai Soge, Kabupaten Pacitan hingga menghabiskan lahan-lahan pariwisata. Dampak terjadinya abrasi salah satunya yaitu rusaknya tempat wisata anak-anak yang dekat dengan pohon cemara dan lahan-lahan perorangan yang ditanami kelapa dan pohon lain juga habis akibat abrasi tersebut.

Atas kejadian tersebut, DMC Dompet Dhuafa, Indofest, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pacitan, Komunitas Pandan Wangi Kebun Raya Banten, Komunitas Jangkar Segoro Kidul Pacitan dan masyarakat Desa Sidomulyo melakukan penanaman 12.500 bibit pohon mangrove dan pohon keras lainnya (vegetasi pantai) di Pantai Soge dan Pantai Teban mulai dari bulan Oktober 2022 hingga saat ini bulan Maret 2023.

KTTB Pacitan: Peresmian Permabel, Upaya Tanggulangi Abrasi

Selanjutnya DMC Dompet Dhuafa bersama masyarakat setempat membuat tembok laut dengan tumpukan batu boulder di bibir pantai sebagai pelindung kerusakan pantai serta menambah supply sedimen yang mana sedimen tersebut bisa ditanami pohon mangrove atau pohon keras.

Pada kesempatan kali ini, Rabu (15/03/2023), DMC Dompet Dhuafa bersama Perangkat Desa, Bupati Pacitan, BPBD Pacitan, Komandan Kodim, Kapolres, Kejaksaan Negeri Pacitan, FPRB Desa Sidomulyo dan masyarakat setempat melakukan peresmian permabel di Pantai Soge, bahwa pembangunan permabel telah selesai. Agenda ini merupakan program agenda Kawasan Tanggap dan Tangguh Bencana (KTTB) di Pacitan.

KTTB Pacitan: Peresmian Permabel, Upaya Tanggulangi Abrasi

KTTB Pacitan: Peresmian Permabel, Upaya Tanggulangi Abrasi

“Terima kasih DMC Dompet Dhuafa yang sudah banyak memberi masukan dan saran kepada Desa Sidomulyo dalam pembibitan mangrove & upaya penanggulangan abrasi di wilayahnya ini. Hari ini kita bisa meresmikan permabel bis beton. Mudah-mudahan ini bisa bermanfaat untuk warga desa ini. Dan kami berharap semoga kerjasama ini kedepan lebih di tingkatkan lagi dan lebih banyak membawa manfaat. Terakhir, sekali lagi terimakasih kepada DMC Dompet Dhuafa,” ujar Agus Sudiyanto selaku Kepala Desa Sidomulyo.

Keterlibatan masyarakat sangat diperlukan dalam prinsip pemberdayaan program-program DMC Dompet Dhuafa karena masyarakat menjadi orang pertama yang terkena dampak. Masyarakat juga menjadi orang pertama yang memberikan respons terhadap bencana yang mereka hadapi. Untuk itu, DMC Dompet Dhuafa berupaya membekali pengetahuan dan peningkatan kapasitas masyarakat dalam pengurangan risiko dan penanganan bencana.

“Dalam setiap program yang kami lakukan, kami selalu menaruh ruh pemberdayaan di sana. Bahwa apa yang kami dan mitra lakukan bukan serta-merta memberi bantuan kemudian pergi begitu saja. Akan tetapi, kami melakukan pendampingan berupa pelatihan, workshop, dan sosialisasi dalam program-program kami, sehingga ketika pendampingan sudah selesai, harapannya penerima manfaat mampu menjadi pribadi yang berdaya dalam menghadapi bencana,” pungkas Arif Rahmadi Haryono selaku Chief Executive DMC Dompet Dhuafa.

Abdul Aziz salah satu Tim Community Resilience and Advocacy DMC Dompet Dhuafa juga menuturkan, “Penanaman bibit mangrove ini adalah salah satu bentuk KTTB Sidomulyo di Pacitan dan alhamdulillah, dukungan masyarakat, Kapolres, Kodim Pacitan, Polsek, Polres, rekan pramuka, serta Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Desa Sidomulyo. Dan mudah- mudahan masyarakat di sini semakin peduli dengan vegetasi pantai yang mana sebagai penahan abrasi dan menjebak sedimentasi,” terangnya.

Selain itu dilanjutkan penanaman 4000 bibit pohon mangrove dan probagul (buah mangrove) untuk mencegah terjadinya abrasi lagi. Bibit pohon mangrove tersebut merupakan lokakarya hasil masyarakat setempat yang difasilitasi oleh DMC Dompet Dhuafa.

“Terimakasih DMC Dompet Dhuafa yang sudah menginisiasi kegiatan ini. Harapannya semoga dengan adanya penanaman mangrove kemudian pembibitan dan adanya permabel di Desa Sidomulyo Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan bisa bermanfaat dan khususnya untuk di Pacitan dan mudah-mudahan bisa meluas sampai di luar Pacitan. Ini adalah tabungan kita semua termasuk juga untuk anak cucu kita dan untuk Pacitan menjadi lebih aman,” terang Indrata Nur Bayu Aji selaku Bupati Pacitan dalam sambutannya.

Rencananya ke depan dalam KTTB, DMC Dompet Dhuafa akan mengadakan Peningkatan Kapasitas Penanggulangan Bencana bagi masyarakat setempat dari sisi kelembagaan dan pengetahuan penanggulangan bencana, menyusun dokumen rencana penanggulangan bencana & rencana kontigensi desa, melakukan simulasi darurat kebencanaan, serta penguatan mitigasi baik struktural maupun non struktural sesuai Enam Pilar KTTB.

KTTB Pacitan: Peresmian Permabel, Upaya Tanggulangi Abrasi

“Terima kasih kepada DMC Dompet Dhuafa atas kegiatan pemasangan permabel dan pembibitan mangrove yang telah terselenggara di Desa Sidomulyo. Kegiatan ini turut meningkatkan ketangguhan masyarakat khususnya di Desa Sidomulyo. Kami berharap kerjasama DMC Dompet Dhuafa dengan Kabupaten Pacitan khususnya dalam peningkatan kapasitas masyarakat terhadap kebencanaan tetap terjaga sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih luas kepada masyarakat,” pungkas Radite Suryo Anggono selaku PLT Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Pacitan.

Enam pilar tersebut adalah Sekolah Literasi Aman Bencana, Keluarga Tangguh Bencana, Mitigasi Adaptasi Perubahan Iklim, Ekonomi Tangguh Bencana, Rumah Ibadah Tangguh Bencana, dan Fasilitas Kesehatan Aman Bencana.

“Apresiasi yang sebesar-besarnya untuk teman-teman DMC Dompet Dhuafa yang sudah mengaspirasi kita semua dan mendukung program pemerintah. Dan tepatnya hari ini juga Bupati Pacitan bersama Pemerintah setempat menanam bibit mangrove. Tentunya dengan mangrove ini untuk jangka pendek atau panjang sangat bermanfaat khususnya daerah pesisir di desa ini (Desa Sidomulyo) untuk menahan abrasi pantai dan mencegah bencana alam yakni banjir. Di mana Pacitan rawan sekali banjir, gempa maupun tsunami,” ungkap Letkol Inf Roliyanto selaku Dandim 0801 Pacitan.

Berkat bantuan dan uluran tangan dari Kawan Baik, masyarakat Desa Sidomulyo dapat menanam mangrove dan membangun permabel dalam upaya menanggulangi bencana abrasi dan tsunami yang menjadi ancaman laten masyarakat setempat. Karena Bumi Cuma Satu, mari kita bersama-sama mewujudkan masyarakat yang Berdaya Hadapi Bencana. (AMR/ DMC Dompet Dhuafa)