Muhammad Rifky Nabil: Kalau Gempa Besar, Harus Segera Berlindung

Tangerang Selatan—Muhammad Rifky Nabil salah satu siswa MI Mathla’ul Anwar Pamulang, Kelurahan Benda Baru, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan. Mengaku pernah mengalami kejadian gempa bumi saat berada di rumahnya.

Saat itu ia sedang bermain bersama teman-temannya di rumah. Namun keasyikan itu terganggu akibat kejadian gempa bumi yang melanda wilayah rumahnya. Untungnya gempa bumi tersebut tidak memiliki guncangan yang besar hingga mampu merusak.

“Nabil pernah merasakan getaran gempa bumi, tapi Nabil getaran tersebut kurang terasa karena saat itu Nabil sedang bermain. Kalau gempanya besar kita harus melindungi diri dengan semuanya di bawah meja,” ujar siswa kelas II tersebut.

Berbeda dengan Nabil, Abdul Halim Muazzam Syah siswa lainnya menuturkan gempa bumi sedikit membekas di benak dia. Pasalnya saat itu ia sedang  berada di dalam rumah menonton televisi. Kemudian tidak lama gempa bumi mengguncang wilayahnya.

“Saya shock karena saat itu saya sedang santai di rumah trus langsung lari keluar. Alhamdulillah semuanya aman (keluarga dan teman),” ujarnya.

Kedua siswa tersebut merupakan penerima manfaat dari pelatihan mitigasi bencana yang dilaksanakan oleh Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa. Bersama Adi Sumarna selaku staf Humanitarian Academy DMC Dompet Dhuafa dan M.Syaiban serta Ika Saragih dari staf Community Resilience and Advocacy DMC Dompet Dhuafa pada Rabu (21/06/2023).

DMC Dompet Dhuafa memperkenalkan ensiklopedi dasar tentang bencana dan penanggulangannya. Mulai dari bencana alam hingga bencana  non-alam. Terlihat anak-anak sangat antusias dalam mengikuti arahan tim DMC Dompet Dhuafa.

“Hari ini bersyukur dapat ikut berperan bersama DMC Dompet Dhuafa yang hari ini kita mengadakan simulasi mitigasi bencana. Kita ketahui Indonesia sering dilanda bencana alam seperti gempa bumi dan juga tsunami,” ujar Zakaria selaku Kepala MI Mathla’ul Anwar Pamulang.

“Tadi kami melakukan simulasi gempa bumi menjadi daya tarik bagi sekolah. Karena mitigasi bencana ini sangat penting terutama di lingkungan sekolah. Anak-anak harus diedukasi sejak dini untuk bagaimana mengelola dan juga mengatasi ketika kejadian bencana terjadi,” lanjut Zakaria.

Kegiatan ditutup dengan simulasi evakuasi bencana gempa bumi dan pemadaman skala kecil bagi para guru dan wali orang tua murid.

“Belajar pemadaman api, belajar menghindari gempa, seperti melindungi kepala dan berlindung di bawah meja,” aku Nabil.

Merupakan komitmen DMC Dompet Dhuafa dalam memberikan pelatihan dan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana.

“Rencananya DMC Dompet Dhuafa akan segera menyelesaikan kurikulum mitigasi bencana. Semoga kurikulum tersebut segera selesai dan bisa disosialisasikan secara masif kepada masyarakat,” ujar Adi Sumarna.

Indonesia kerap dilanda bencana. Mulai dari bencana alam hingga non-alam. Atas dasar ini masyarakat diharapkan memiliki kapasitas yang mumpuni dalam menghadapi bencana tersebut demi mengurangi risiko dampak dari bencana. Saatnya Indonesia Berdaya Hadapi Bencana. (AFP/DMC Dompet Dhuafa)