Perkuat Resiliensi Desa Sidomulyo, DMC Dompet Dhuafa Hadirkan Early Warning System

Pacitan, Jawa Timur – Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa melakukan pemasangan alat sistem peringatan dini atau biasa dikenal dengan Early Warning System (EWS) di Kantor Dusun Soge dan Masjid Baiturrohim Dusun Tawang Kulon, Desa Sidomulyo, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur pada Rabu (23/08/2023).

Sistem peringatan dini bencana adalah elemen yang sangat penting dalam upaya pengurangan risiko bencana. Dengan adanya peringatan dini bencana, maka masyarakat dapat melakukan respon yang sesuai untuk melakukan penyelamatan dan menghindari korban jiwa serta mengurangi dampak bencana yang terjadi di Desa Sidomulyo, Kabupaten Pacitan.

“Atas nama seluruh masyarakat mengucapkan terima kasih kepada DMC Dompet Dhuafa yang telah berkontribusi besar kepada kami (Desa Sidomulyo). Mudah-mudahan ini menjadi manfaat untuk kami. Selanjutnya terkait mitigasi bencana, DMC Dompet Dhuafa telah memasang alat sistem peringatan dini untuk mendeteksi bencana tsunami. Diharapkan semoga alat ini nanti bisa bermanfaat untuk masayarakat di desa kami. Dan kami mohon untuk bimbingan, masukan serta sarannya kepada DMC Dompet Dhuafa demi masyarakat desa Sidomulyo tangguh dan tanggap bencana,” jelas Agus Sudiyanto selaku Kepala Desa Sidomulyo, Kabupaten Pacitan.

Early Warning System (EWS) di Desa Sidomulyo berada di dua titik yakni di Kantor Dusun Soge dan Masjid Baiturrohim Dusun Tawang Kulon. Tinggi tower sinyalnya adalah 15 meter. Jarak antara titik tower satu dan titik tower dua adalah kurang lebih 2,5 kilometer. Dan komponen alatnya terdiri dari modul sirine, handy talky, radio repeater, akumulator (aki), dan ampli speaker.

Abdul Aziz selaku tim Community Resilience and Advocacy DMC Dompet Dhuafa menjelaskan cara penggunaan alat sistem peringatan dini yang dipasang di Desa Sidomulyo.

“Kami (DMC Dompet Dhuafa) memilih titik Dusun Soge dan Dusun Tawang Kulon karena itu adalah titik strategis. Tersedia 3 alat handy talky yang dapat diakses oleh tim PRB desa dan perangkat desa yang terkoneksi dengan jaringan radio komunikasi. Apabila handy talky dibunyikan, maka otomatis dua tower tersebut akan mengeluarkan suara melalui sirine. Sirine ini berfungsi untuk menyebarkan informasi kepada masyarakat setempat. Oleh karena itu semakin dini informasi yang disampaikan, semakin cepat respon masyarakat, maka semakin minim risiko yang ditimbulkan,” jelas Abdul Aziz saat ditemui di lokasi pemasangan EWS.

Sistem peringatan dini menjadi bagian penting dari mekanisme kesiapsiagaan masyarakat, karena peringatan dapat menjadi faktor penting yang menghubungkan antara tahap kesiapsiagaan dan tanggap darurat. Secara teoritis apabila peringatan dini disampaikan tepat waktu, maka suatu peristiwa yang dapat menimbulkan bencana dahsyat dapat diperkecil dampak negatifnya.

Seberapa besar peringatan dini dapat mengurangi dampak suatu peristiwa bencana akan sangat bergantung pada banyak faktor, misalnya:

  1. Ketepatan peringatan.
  2. Jarak waktu yang tersedia antara keluarnya peringatan sampai datangnya peristiwa yang dapat menimbulkan bencana.
  3. Seberapa siap perencanaan pra bencana dan kesiapsiagaan masyarakat, termasuk kemampuan masyarakat untuk menanggapi peringatan tersebut dan melakukan tindakan antisipasi secara tepat.

“Tujuan pemasangan EWS adalah sebagai salah satu rangkaian atau tahapan indikator tsunami ready. Harapannya adalah agar masyarakat dapat merespon informasi tersebut dengan cepat dan tepat, serta yang paling penting adalah meminimalisir timbulnya korban jiwa apabila terjadi bencana. Selain itu, rencananya kami juga akan menambah 2 titik EWS lagi di lokasi lain,” tutup Abdul Aziz. (AMR/ DMC Dompet Dhuafa)