Perubahan Terjadi dengan Sebuah Perjuangan: Bagian Satu

Oleh: Arief Rahman Husein

Saya adalah seorang mahasiswa program studi Pendidikan Geografi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Kala itu hadir sebuah kesempatan dan juga kewajiban sebagai mahasiswa beriringan dengan pengetahuan yang dimiliki mengenai kebencanaan, saya bersama rekan-rekan saya mengabdikan diri di SMP Muhammadiyah 3 Kadudampit, Kampung Cipetir, Desa Sukamaju, Kecamatan Kadudampit, dalam rangka melaksanakan KKN-Dik Terintegrasi PLP II di Kabupaten Sukabumi.

Berbicara mengenai Kabupaten Sukabumi berdasarkan Tabel Indeks Resiko Bencana Kabupaten/Kota yang terdapat pada Buku Indeks Risiko Bencana (IRB) yang diterbitkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada tahun 2021, disebutkan bahwa Kabupaten Sukabumi memiliki skor resiko bencana sebesar 192.40 yang termasuk kedalam kabupaten dengan kelas resiko bencana yang tinggi.

Sementara itu potensi risiko besar lain juga mengancam wilayah Kabupaten Sukabumi yang dilintasi oleh sesar aktif, bernama sesar Cimandiri yang memungkinkan dapat bergerak dan menimbulkan terjadinya bencana gempa bumi di wilayah Kabupaten Sukabumi, terutama di area sekitar lokasi lintasan sesar.

Berdasarkan faktor tersebut dan melihat potensi besar yang memperlihatkan bahaya mengancam bagi kelangsungan pendidikan jangka panjang, terutama bagi peserta didik di SMP Muhammadiyah 3 Kadudampit, sebagai tempat lokasi pengabdian KKN-Dik yang saya lakukan.

Dalam melaksanakan KKN, kami dalam perjalannya bertemu dengan banyak fenomena-fenomena menarik dan cerita serta pengalaman berharga yang kami dapatkan dari para stakeholder di Daerah Kabupaten Sukabumi.

Satu kejadian yang begitu saya ingat ketika hari itu, bertepatan pada hari Jum’at, 03 Maret 2023 ketika saya dengan teman-teman saya KKN-Dik tengah praktek mengajar di sekolah saya mengabdi. Bertepatan pada Pukul 10.41 WIB, tanpa saya sadari para peserta didik yang tengah dalam masa belajar mengajar mereka keluar dari ruangan kelas secara tiba-tiba dan beramai-ramai, saya yang sedang duduk dan menyimak materi di ruang kesekretariataan KKN-Dik yang kami tempati, spontan melihat hal itu kemudian saya bertanya-tanya terhadap rekan-rekan KKN-Dik saya, ‘ada apa gerangan?’

Ternyata telah terjadi gempa bumi yang dirasakan oleh para peserta didik ketika itu. Kemudian saya bertanya-tanya dan berinisiatif untuk membuka kabar terbaru dari Badan Meteorologi dan Klimatologi (BMKG) pada perangkat gawai yang saya miliki, dan ternyata benar telah terjadi gempabumi di laut dengan jarak 7.8 kilometer barat daya Kabupaten Sukabumi, dengan magnitude sebesar 3.8 SR dan keadalaman: 27 kilometer, pada koordinat 7.69 LS, 106.52 bujur timur. (BMKG, 2023).

Ket: Lokasi Gempa Bumi via BMKG

Dengan adanya hal tersebut, saya berpikir mengadakan Sosialisasi Pendidikan Mitigasi Bencana dengan berkolaborasi bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi yang sebelumnya sudah saya diskusikan dengan pihak kepala sekolah, tetapi belum mendapatkan respons yang baik dari pihak sekolah, karena sekolah masih mempertimbangkan untuk mengadakan sosialisasi lainnya yang dirasa dari pihak sekolah perlu untuk diadakan.

Selanjutnya