Lumajang, Jawa Timur—Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa mengadakan Pesantren Kilat berbasis Mitigasi Bencana di Kawasan Hunian Sementara, Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.
Kegiatan berlangsung selama tiga hari yang dimulai pada Sabtu (15/04/2023) hingga Senin mendatang (17/04/2023).
Mengenalkan materi manajemen kebencanaan dan kiat-kiat menghadapi bencana pada anak-anak selama di pengungsian.
Seluruh peserta adalah siswa-siswi Kelas 5 dan 6 Sekolah Dasar yang terdampak dari bencana Erupsi Gunung Semeru, Lumajang Jawa Timur.
Sebanyak puluhan peserta anak-anak memadati dan mengikuti kegiatan pesantren kilat ini dengan khidmat.
“Anak-anak akan sukses di zamannya amat tergantung kepada keseriusan dalam menanggapi informasi, mereka dalam membiasakan dirinya untuk menjadi generasi yang berkepribadian Islam yang Tangguh (syakhshiyah islamiyah) memiliki pemikiran, perasaan dan prilaku yang mulia sesuai dengan ajaran-ajaran Islam ketangguhan dalam menjaga aqiqah, ketulusan dalam berprilaku sosial (mu’amalah), disertasi dengan kepatuhan dalam beribadah,” ujar Achmad Lukman selaku Humanitarian Academy Manager DMC Dompet Dhuafa.
Selain itu DMC Dompet Dhuafa juga mengadakan serangkaian kegiatan yang guna menumbuhkan dan memperkuat spirit keisalaman dengan shalat berjamaah, sahur dan buka puasa bersama, lomba adzan serta tahfidz Al-Qur’an, kemudian lomba cerdas cermat.
“Anak – anak dengan segala vitalitasnya menyimpan sejumlah potensi yang patut dikembangkan. Di masa depan mereka merupakan pelaku utama dalam perubahan masyarakatnya, sehingga maju mundurnya kehidupan mendatang ada di tangannya,” lanjut Ady ‘Mallo’ Sumarna selaku Penanggung Jawab Kegiatan yang merupakan Humanitarian Academy Staff DMC Dompet Dhuafa.
Harapannya melalui pesantren kilat dengan tema mitigasi bencana ini mampu menumbuhkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT serta mampu menjadi pribadi yang Berdaya Hadapi Bencana.
“Jadi mengetahui apa itu bencana alam beserta contoh-contohnya. Tadi juga ikut bernyanyi lagu tentang (apa yang harus dilakukan saat terjadi) bencana,” seru Ilyas salah satu peserta.