DMC Dompet Dhuafa Adakan Pelatihan Pemberdayaan Perempuan Penyintas Banjir Demak

Demak, Jawa Tengah—Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa mengadakan pelatihan pembuatan sabun mandi menggunakan air hujan, di mana pelatihan ini bertujuan untuk permberdayaan dan pemulihan ekonomi perempuan penyintas banjir Demak pada Rabu (27/3/2024) di Desa Undaan Kidul, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

Bertempat di kediaman salah satu penyintas banjir Demak yang terjadi pada awal bulan Maret lalu, kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 20 peserta yang merupakan perempuan terdampak bencana banjir.

Pelatihan ini dilatarbelakangi oleh kesadaran bahwa perempuan merupakan kelompok masyarakat yang paling rentan dan berisiko terdampak oleh bencana.
Terutama dalam konteks pasca-bencana, perempuan sering menghadapi kesulitan dalam memulihkan kehidupan mereka seperti sediakala.

Oleh karena itu, kegiatan ini menjadi upaya konkret untuk membantu proses pemulihan bagi perempuan-perempuan penyintas banjir di Demak.

“Kita ada program untuk peningkatan kapasitas warga masyarakat yang kena dampak bencana. Di antara kelompok masyarakat lainnya, perempuan menjadi kelompok paling rentan terkena risiko bencana. Kalau di bencana, kelompok rentan ini memang diprioritaskan dalam segala macam apapun; bantuan, akses, dan lain-lain,” ucap Ahmad Lukman selaku Manajer Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kebencanaan DMC Dompet Dhuafa.

“Dalam meningkatkan kapasitas ini, terutama ketangguhan dalam ekonomi ke depannya, kita perlu ada keterampilan. Salah satunya yang dilakukan adalah pembuatan sabun. Dari dulu kan kita beli-beli aja, jadi sekarang kita bisa buat sendiri, dan sabun ini sangat ramah terhadap lingkungan,” lanjut Ahmad Lukman.

Desa Undaan Kidul, Kecamatan Karanganyar sendiri salah satu wilayah terdampak banjir yang terjadi di Demak pada bulan Februari dan Maret lalu.

Warga Desa Undaan Kidul karib akan kegiatan kerajinan tangan. Seperti Musanah, salah satu warga desa yang merupakan pengrajin tas jinjing dari kain.

Potensi-potensi pengrajin atau pun produksi rumah perlu jadi sorotan utama di wilayah ini untuk menjadi salah satu upaya percepatan pemulihan pasca-bencana banjir.

Untuk kegiatan kali ini, mengingat penyakit kulit atau gatal-gatal menjadi masalah yang sering muncul saat dan setelah kondisi banjir, kebutuhan segala piranti higienis untuk membersihkan tubuh dan lainnya menjadi ihwal penting.

Sabun jadi salah satunya. Terlebih sabun yang tidak menyisakan kerusakan terhadap lingkungan.

Dalam pelatihan ini, peserta diajarkan cara membuat sabun mandi dengan menggunakan air hujan sebagai bahan utama.

Praktik pembuatan sabun ini dijelaskan langsung oleh Evi Nur Jannah, praktisi dari Sekolah Air Hujan.

Dalam praktik pembuatan sabun ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan keterampilan baru kepada para peserta, tetapi juga untuk mengedukasi mereka tentang pentingnya memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitar mereka, seperti air hujan, minyak kelapa dan arang, untuk keberlanjutan lingkungan dan ekonomi lokal.

Selain itu, pelatihan ini juga memberikan kesempatan bagi para peserta untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam berwirausaha.

Dengan mempelajari teknik pembuatan sabun mandi, diharapkan para peserta dapat memulai atau meningkatkan usaha sabun mandi mereka sendiri, sehingga dapat menjadi penghidupan yang berkelanjutan.

“Saya dan warga sangat antusias mengikuti cara pembuatan sabun. Karena di sini belum pernah ada pelatihan membuat sabun. Semoga lewat pelatihan ini warga bisa mengatasi kondisi ekonomi yang sedang sulit. Yang terganggu akibat bencana,” ujar Musanah, salah satu peserta pelatihan yang juga penyintas banjir Demak.

Partisipasi dalam kegiatan ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat ekonomi langsung bagi para peserta, tetapi juga memberikan mereka rasa percaya diri dan kebanggaan atas kemampuan yang telah mereka kembangkan.

Selain itu, kegiatan ini juga merupakan langkah konkret dalam membangun ketahanan komunitas terhadap bencana di masa depan dengan memperkuat peran dan kontribusi perempuan dalam proses pemulihan.

Kawan Baik, semoga melalui kegiatan yang digalakkan oleh DMC Dompet Dhuafa ini dapat membantu perempuan penyintas dalam upayanya memulihkan kehidupannya kembali. Serta mampu mendapatkan akses yang luas untuk penghidupan para penyintas di masa depan, sehingga bisa berdikari dan berdaulat atas nasibnya sendiri. Karena Bumi Cuma Satu, Berdaya Sekarang. (MAA/DMC Dompet Dhuafa)