DMC Dompet Dhuafa Dukung Penguatan Kapasitas FPRB Desa Sukamanah

Lebak, Banten—Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa adakan penguatan lembaga dan peningkatan kapasitas Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Desa Sukamanah di Kantor Desa Sukamanah, Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten pada Rabu (22/05/2024).

Desa Sukamanah termasuk dalam salah satu desa yang berpotensi terancam dampak gempa bumi dan tsunami.

”Diperlukan adanya kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana tsunami di wilayahnya atau yang biasa dikenal dengan istilah tsunami ready community,” jelas Ahmad Baikhaki selaku Manager Kesiapsiagaan dan Mitigasi Adaptasi Perubahan Iklim (KMAPI) DMC Dompet Dhuafa melalui pesan singkat.

Bentuk kegiatan dari penguatan lembaga dan peningkatan kapasitas FPRB adalah sosialiasi keduabelas indikator tsunami ready yang terbagi kedalam tiga bagian, yaitu indikator 1,2, dan 3 termasuk kedalam bagian penilaian (assessment). Indikator 4,5,6,7, dan 8 termasuk ke dalam bagian kesiapsiagaan (preparedness). Indikator 9,10, 11, dan 12 termasuk kedalam bagian tanggap (respons).

”Desa Sukamanah ini menjadi salah satu desa risiko rendaman tsunami, oleh karena itu sangat urgen Desa Sukamanah memperoleh materi edukasi bagaimana upaya pengurangan risiko bencana di Desa Sukamanah,” ucap Abah Lala, selaku Ketua Gugus Mitigasi Lebak Selatan seusai memberi materi.

”Kami berdiskusi dan berlatih mengenali 12 indikator masyarakat siaga tsunami atau tsunami ready community. Berlatih mengenal indikator pertama tentang peta bahaya risiko tsunami. Indikator kedua berlatih menghitung perkiraaan jumlah orang yang berada di lokasi rawan. Indikator ketiga berlatih inventarisasi sumber daya apa saja yang dimiliki desa dalam rangka pengurangan risiko bencana itu,” tambah Abah Lala.

”Saya sangat apresiasi upaya yang dilakukan Desa Sukamanah yang kemudian didukung oleh DMC Dompet Dhuafa dalam mengadakan kegiatan ini. Saya berharap Desa Sukamanah bisa menjadi perintis di Kecamatan Malingping sebagai desa yang secara mandiri mengupayakan kesiapsiagaan menghadapi risiko bahaya gempa bumi dan tsunami.” tutup Abah Lala.

Selain itu juga para peserta menerima sosialisasi tentang dasar-dasar jenis kebencanaan dan upaya mitigatifnya kemudian pengkajian risiko bencana yang partisipatif.

Melakukan kegiatan pengkajian risiko bencana partisipatif untuk memperlihatkan potensi dampak negatif yang mungkin timbul akibat suatu potensi bencana yang melanda suatu wilayah pada aset penghidupan suatu komunitas yang mungkin timbul akibat kejadian ancaman.

”Kegiatan peningkatan kapasitas dalam mitigasi bencana. Desa Sukamanah sudah membentuk sutatu forum siaga bencana, sehingga kami alhamdulillah didorong dan dimotivasi oleh Dompet Dhuafa pada hari ini ada kegiatan seperti ini. Semoga ke depan kami bisa lebih meningkatkan organisasi relawan kebencanaan ini,” pungkas Ujang Mustomi sekali Kepada Desa Sukamanah.

”Desa Sukamanah berpotensi kena bencana tsunami, sehingga kami perlu mempersiapkan. Kami dari desa juga berusaha untuk mendorong dan mempersiapkan kesiapsiagaan bencana ini, untuk mengurangi risiko bencana, itu salah satu ikhtiar kami dalam menghadapi megathrust tsunami.” lanjut Ujang.

Potensi dampak negatif dilihat dari potensi jumlah jiwa yang terpapar, kerugian harta benda, dan kerusakan lingkungan.

Eva Komalasari asal Kampung Kandang, Desa Sukamanah yang merupakan peserta juga berprofesi sebagai guru honorer di SMPN 1 Malingping, dan di RA Sukamanah. Mengungkapkan bahwa kageiatan ini sangat bermanfaat dan inspiratif untuk mendorong dalam meningkatkan kewaspadaan atas bencana alam di sekitarnya.

”Kami mengikuti kegiatan tentang bagaimana kami menyikapi dan lebih waspada terhadap bencana tsunami dan megathrust. Kemudian dilanjut membuat indikator-indikator. Sangat membuat saya terinspirasi dan motiviasi untuk meningkatkan waspadaan sekitar dan mampu membantu orang sekitar dalam menghadapi bencana,” ujar Eva Komalasari selaku peserta yang menjabat sebagai Bendahara FPRB Desa Sukamanah.

Semoga kegiatan ini mampu meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi bencana alam yang ada di sekitarnya serta mampu menekan dampak bencana. (AJI/ AFP/ DMC Dompet Dhuafa)