Peran Masjid dalam Penanggulangan Bencana

Peran masjid pada umumnya sebagai sarana tempat berkumpulnya kaum muslimin untuk melakukan aktivitas-aktivitas ibadah, baik berupa ibadah mahdoh atau ghairu mahdoh.  

Tidak hanya itu, kini masjid sering menjadi tempat penyelenggaraan kegiatan sosial seperti bakti sosial, pengumpulan dan distribusi zakat dan sedekah, serta program-program bantuan untuk fakir miskin, yatim piatu, dan kaum dhuafa.

Masjid juga dapat menjadi tempat pertemuan dan diskusi bagi masyarakat Muslim untuk membahas isu-isu sosial dan kemanusiaan.

Di sisi lain, Indonesia merupakan negara dengan kejadian bencana yang banyak dan variatif, baik banjir, gunung meletus, gempa, tanah longsor dan lain-lain.

Di tahun 2023 tercatat telah terjadi 728 bencana alam di idonesia. Menurut data BNPB  bencana yang paling sering terjadi di tahun 2023 yakni terjadinya  bencana tanah longsor yang telah terjadi sekitar 227 bencana, kemudian  puting beliung 171 bencana,dan  banjir yang terjadi sekitar 156 bencana di semua daerah di Indonesia.

Sumber Gambar: DIBI BNPB

Bencana tersebut menimbulkan banyak dampak negatif seperti korban jiwa, kerusakan rumah dan lahan pertanian, banyaknya pengungsi dan lain-lain. Mereka semua membutuhkan bantuan untuk meringankan beban. Peran masjid dapat dioptimalkan sebagai tempat untuk membantu bagi saudara-saudara kita yang tertimpa bencana.

Beberapa peran masjid dalam membantu menggulangi bencana di antaranya:

Pertama, perubahan fungsi sosial masjid. Ada perubahan cara pandang dari cara pandang tradisional dimana tadinya masjid hanya dipakai untuk kegiatan sakral hanya untuk beribadah, bergeser menjadi pandangan yang lebih terbuka bahwa masjid sudah menjadi tempat publik.

Hal ini berarti masjid bukan hanya semata tempat ibadah atau shalat, tapi juga tempat kegiatan sosial termasuk berpartisipasi dalam penanggulangan bencana. Adanya perkembangan pemikiran yang menggunakan konsep ta’awun (tolong menolong).

Kedua, rasa aman bathiniah. Dekat dengan masjid, artinya dekat dengan Tuhan. Kedekatan dengan Tuhan inilah menghadirkan rasa aman secara batiniah. Kepasrahan seseorang saat ditimpa musibah akan berubah menjadi ketenangan batin, hilang dari rasa cemas dan stres.

Ketiga, adanya sarana pendukung. Sarana pendukung dan perlengkapan yang dimiliki masjid tentunya dapat digunakan oleh para masyarakat terdampak bencana dikala harus mengungsi sementara di masjid atau menjadikan masjid sebagai tempat evakuasi sementara.

Keempat, pengurus/ pengelola masjid yang dipercaya. Pengurus masjid memiliki yang memiliki integritas di mata masyarakat, sehingga mereka memiliki kepercayaan diri untuk melaksanakan tugas menyiapkan masjid sebagai sarana untuk tempat evakuasi sementara.

Kelima, kedekatan dengan tempat tinggal masyarakat. Karena lokasi masjid relatif dekat dengan komunitas, maka masyarakat yang terkena dampak bencana dapat menjangkau lokasi masjid dalam waktu yang relatif cepat.

Itulah beberapa peran masjid dalam membantu penanggulangan bencana, sikap tolong menolonglah dan rasa peduli kita kepada para korban bencana yang harus lebih kita tinggatkan. Saatnnya Indonesia Siap Siaga, Berdaya Hadapi Bencana. (DEN/ DMC Dompet Dhuafa)