Kubu Raya, Kalimantan Barat–Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa dan Dompet Ummat turut aksi pemadaman api kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Kelurahan Arang Limbung, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat pada Rabu (23/08/2023).
“Terlihat asap masih muncul dari lahan-lahan gambut di sini. Kami bersama Dompet Ummat melakukan aksi pemadaman api akibat karhutla yang terjadi,” terang Erwandi Saputra selaku Tim Response-Recovery DMC Dompet Dhuafa di sela-sela aksi pemadaman.
Lokasi ini sangat membahayakan sekolah yang berjarak sekitar 20 – 30 meter dari titik api. Hal ini membuat Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 4 Sungai Raya harus meliburkan siswa dan para jajaran guru agar tidak terdampak asap karhutla.
Terlihat pantauan visual beberapa titik api masih menunjukan kebul asapnya dan muncul api ketika angin kencang datang.
Sejauh ini pemadaman dilakukan dengan mengandalkan sumber air sungai yang berdekatan dengan lokasi titik api. Namun secara pantauan visual, luas sungai tersebut tidaklah luas. Hal ini membuat pihak berwajib melakukan pengerukan/pengangkatan/pelebaran pinggiran sungai demi mendapatkan pasokan air yang banyak.
Selain itu melalui Respons Darurat Kesehatan Layanan Kesehatan Cuma-cuma (RDK LKC) membuka layanan Pos Medis di SMAN 4 Sungai Raya untuk relawan dan masyarakat setempat yang membutuhkan bantuan medis.
“Kami akan mengaktivasi Safe School dan Safe House secepatnya,” terang Muhammad Faisal selaku tim RDK LKC Dompet Dhuafa di tengah aksi layanan medis.
Tim akan hadir dan terus memaksimalkan layanan tanggap darurat di Kalimantan Barat atas bencana karhutla sesuai masa tanggap darurat yang ditetapkan oleh BPBD Kalbar yakni dari 01 Agustus hingga 31 Agustus 2023.
Sebelumnya tim DMC Dompet Dhuafa dan Dompet Ummat telah melakukan koordinasi lintas sektoral terkait penanganan bencana karhutla di Kalimantan Barat.
Pada Selasa lalu (22/08/2023), tim telah melakukan koordinasi kepada Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat bersama dr. Feery Safariadi selaku Plh. Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat.
Koordinasi ini dilakukan mengingat Dompet Dhuafa melalui RDK LKC akan menghadirkan Safe School dan Safe House.
Kedua program tersebut merupakan respons penanganan asap karhutla yang membahayakan kehidupan masyarakat dan menghambat keberlangsungan aktivitas pendidikan masyarakat setempat.
Selanjutnya tim melakukan koordinasi langsung kepada Adi Yani selaku Kadis Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kalimatan Barat serta bertemu dengan Novel Umar selaku Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Kalimantan Barat.
Atas koordinasi yang terjalin, wilayah Kubu Raya disinyalir memiliki tingkat risiko bahaya karhutla yang tinggi. Salah satunya adalah lokasi SMAN 4 Sungai Raya terancam asap karhutla tersebut.
Menurut Kajian Risiko Bencana Nasional (INARISK) yang dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada tahun 2021. Tercatat kelas risiko bencana kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Kalimantan Barat secara keseluruhan adalah tinggi. Hal ini lantaran, total luas bahaya kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Kalimantan Barat secara keseluruhan adalah 11.976.418 Ha dan berada pada kelas tinggi.
Luas bahaya kebakaran hutan dan lahan tersebut dirinci menjadi 3 (tiga) kelas bahaya, yaitu luas bahaya dengan kelas rendah adalah 3.487.864 Ha, kelas sedang seluas 6.747.753 Ha, serta kelas tinggi adalah seluas 1.740.801 Ha.
Terhitung total kerugian untuk bencana kebakaran hutan dan lahan adalah sebesar 20,36 triliun rupiah yaitu dengan rincian tidak ada kerusakan fisik dan kerugian ekonomi sebesar 20,36 triliun rupiah.
Kemudian potensi kerusakan lingkungan bencana kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Kalimantan Barat adalah 426.551 Ha dengan kelas kerusakan lingkungan adalah tinggi.
Semoga dengan aksi yang dilakukan Dompet Dhuafa dan Dompet Ummat merupakan ikhtiar baik yang berkelanjutan dan mampu membawa berkah serta manfaat kepada khalayak masyarakat. Karena Bumi Cuma Satu, Berdaya Sekarang. (AFP/ DMC Dompet Dhuafa)